Wednesday, April 13, 2011

Sejenak Menghayati Kehidupan


Seseorang silih berganti datang dan pergi dalam kehidupanmu. Kadang mereka hanya sesekian waktu hidup dalam sejarahmu, tak jarang juga mereka menetap mengendap dalam waktumu, namun seberapa lamanya pun mereka menetap, mereka tetap harus meninggalkanmu suatu saat nanti. Sudah menjadi rahsia umum bahawa setiap perjumpaan akan berhujung pada perpisahan. Anggap sahaja perpisahan itu sebagai sebuah kewajaran yang sudah pasti akan dilalui oleh mereka yang saling mengenal. Nikmati prosesnya saat mereka melukiskan warna warni pada kanvas kehidupanmu, hargai warna warni indah mereka yang melukis kanvas mu dengan keikhlasan mereka, aprisiasikan warna warni itu dengan sewajarnya, bagaimanapun cerah atau gelapnya warna warni mereka yang telah tergores di hatimu perlahan dibawa waktu akan luntur juga warnanya didominasi warna warni baru dalam kajian maknamu… mungkin itulah keistimewaan waktu, waktu mampu membawamu jauh dari seseorang atau bahkan membawamu kembali dekat sekali dengan seseorang.


Saat pertemuan dengan seseorang, hargai dan bersyukurlah sepenuhnya kepada Tuhanmu yang telah mendatangkannya dalam duniamu namun jangan larut dalam pengharapan berlebihan untuk selamanya bersama kerana itu akan melukaimu. Hakikat dari pertemuan adalah perpisahan. Silih berganti temanmu terbaik hati menghadirkan warna warni indah untuk menghiasi kanvas lukisan kehidupanmu, lihatlah bahawa kesemuanya itu berasal dan datang dari Tuhanmu dan akan kembali kepada Tuhanmu entah mereka akan pergi kerana takdir nadirnya kematian atau kerana waktu hendak menempatkan warna warni mereka pada kanvas lukisan di luar dirimu.…

Saat perpisahan telah tiba, simpan air matamu… hargai pilihannya, maknai takdirnya. Warna warni itu akan meruap pada kanvas yang lebih memerlukan kecerahan warna warni dalam lukisan lain. Manusiawi jika rasa kehilangan memamah kesakitan rasamu. Rasa kehilangan adalah wujud kasih sayang yang tidak pernah tersampaikan pada yang dirindukannya. Seberapa besar rasa kehilangan itu memamahmu akan semakin menyakiti perasaanmu yang tidak pernah memahami bahwa pertemuan hanyalah awal dari babak inti sebuah perpisahan. Bagaimana belajar dari arti perpisahan akan selalu membuatmu mampu menerima penghargaan Tuhan terhadap kehidupanmu. Setelah perpisahan akan ada jutaan pertemuan baru yang tiada pernah kau duga, semuanya silih berganti menghiasi lukisan kehidupanmu, sebagai hal yang sewajarnya terjadi dalam kefanaan duniawi ini. Seberapa kuatpun kau mempertahankan pertemuan agar tak menemui makna perpisahan, waktu tetap memilki kekuatan yang lebih besar untuk memisahkanmu, kekuatan itu berasal dari Nya yang sudah mengatur segala sesuatunya dengan begitu sempurnanya.

Pertemuan dan perpisahan merupakan pasangan dua sisi yang senantiasa akan kau temukan dalam perjalanan panjang kehidupan fana ini. Bergembiralah sewajarnya ketika warna warni cerah itu benar-benar kau sukai untuk mewarnai kanvas lukisan kehidupanmu, dan menangislah sewajarnya jika waktu perpisahan itu telah tiba waktunya untuk menjauh sesaat ataupun selamanya.

Inna Liilahi wa inna ilaihi Roji’un…
“sesungguhnya segala sesuatu itu dari TUHAN dan sesungguhnya kepada TUHANlah segala sesuatu itu akan kembali”

Terima kasih kerana sudi berkunjung dan meninggalkan komen-komen, diharapkan komen-komen dan kesudian saudara/i meluangkan masa dapat kita manfaat utuk tujuan dakwah. Saya Muhammad Syukri berbesar hati menerima sebarang komen dan kritikan bagi penambah baikan dalam memberbaiki mutu penulisan saya di blog Rintihan Seorang Hamba ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright 2011 @ Rintihan Seorang Hamba!
Setiap artikel yang tersiar di sini dihasilkan untuk tujuan dakwah dan bersifat semasa. Powered by Blogger.
Design by Muhammad Syukri | Bloggerized by Rintihan Seorang Hamba | Powered by Blogger
;