Allah Swt berfirman, ertinya:
“Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.”
(Al Baqarah: 13)
Sahabat seiman.. tataplah betapa besarnya kasih sayang Allah SWT, kuyakin fitrah diri dapat menangkapnya, meski terhalang oleh fatamorgana dunia, terselang oleh tembok kesombongan, pasti iman di dada dapat menembusinya, sebab kasih sayang Allah SWT jauh lebih besar dari penghalang tersebut ..
Sahabat seiman, bukankah kita sering bercermin? Kita berhias di depannya, memperindah tampilan dan menghapus keburukan.. Mengapa kita begitu percaya terhadap cermin yang pasif? Pernahkah kita bayangkan jika cermin itu adalah orang lain yang menatap kita, atau kita yang menatap orang lain. Seburuk apakah kita di hadapan orang yang baik, atau apa yang kurang dari kebaikan kita di hadapan orang yang lebih baik? Dapatkah kita jujur mengakui kekurangan? Sungguhkah kita mahu memperbaikinya?
Sahabat seiman,mengapa harus malu mengakuinya? Mengapa harus enggan menerimanya? Bukankah hati bersih kita sebenarnya membenarkan? Lalu kenapa harus kita dustai? Ketahuilah kesombongan, keponggahan berawal dari kedustaan. Allah SWT mengingatkan kita agar jangan mengikuti jejak langkah orang munafik yang selalu menuduh balik orang yang hendak memperbaiki. .
Sahabat seiman, dalam bekerja tentu banyak kekurangan kita, andai kita mahu bercermin dari orang lain, nescaya Allah SWT akan membuka jalan untuk kita yang lebih baik dari orang yang hendak memperbaiki kita..
Wallahualam.
Terima kasih kerana sudi berkunjung dan meninggalkan komen-komen, diharapkan komen-komen dan kesudian saudara/i meluangkan masa dapat kita manfaat utuk tujuan dakwah. Saya Muhammad Syukri berbesar hati menerima sebarang komen dan kritikan bagi penambah baikan dalam memberbaiki mutu penulisan saya di blog Rintihan Seorang Hamba ini.
